Dear dee...
Kadang aku ingin sekali bertemu dengan Rosulullah SAW, dan menceritakan semua beban ini pada beliau. Walau hanya bisa memperoleh bayangan Beliau mendengarku dengan seksama, hingga aku puas menceritakan apa yang menjadi bebanku. Dan saat emosiku reda, yang terlihat hanya senyum beliau sebuah nasehat yang terucap dengan lembut nan berwibawa, "Cukupkan Allah di hatimu"
Mungkin hati dan pikiranku menangkap hal tersebut karena Hanya dengan mencukupkan Allah di hati, kita akan menjadi hamba yang benar-benar "bebas" yang bisa meletakan dunia pada tangan bukan di hati. Hingga dunia bukan lagi sebagai tujuan tapi pembelajaran.
Hari ini untuk kesekian kalinya tulisanku tertolak... mungkin tulisanku tidak sesuai dengan standar mereka.
Kadang aku bertanya, apa sebuah rujukan hanya berdasarkan Al Qur'an, Al hadist atau buku-buku yang beredar luas. Tak ada yang salah, namun bagaimana dengan ayat-ayat yang terbentang di alam semesta, bukanya semua itu juga pembelajaran dalam proses mengenal Allah.
Nggak Cocok mungkin itu intinya... cara gaya belajarku yang di dominasi otak kanan seolah kurang sependapat dengan semua ini.
Nasehat penting hari ini adalah, "Tak usah memaksakan diri pada orang-orang atau golongan yang menolakmu" namun bergabunglah dengan "orang yang bisa menerima kekuranganmu, dan kalian saling mencintai karena Allah kemudian saling mengingatkan memperbaiki kualitas diri"