Berjalanlah ...

Dear Dee...

Dee... Akhirnya aku menemukan sayap kebebasanku, Ibarat  burung, sebaik apapun sangkar emas, lebih baik memiliki sayap kebebasan dimana aku bisa menjadi diriku.

Awalnya aku sedih dan depresi dengan ketidakadilan yang kuterima di tempat aku berkarya, dimana setiap tetes keringatku aku menghidupi dan mencukupi kebutuhan diriku dan beberapa orang yang kusayangi. Aku bersyukur karena aku tahu dengan pasti dari mana dan kemana setiap tetes keringat tersebut berasal dan berakhir. Namun diantara kesedihan dan depresi tersebut aku menemukan bahwa Allah itu Maha Kaya, Maha Adil dan Maha Menghendaki. Bila ada satu golongan menutup pintu rizki kita dengan kedholimannya, bukan berarti Allah juga melakukan yang sama, karena Allah memiliki pintu rizki yang tiada terhingga yang datang dari mana saja.

Dahulu ada yang mengajarkan padaku, 

"Respect to the other and you will be respected"

Awalnya aku seratus persen menyetujui kata-kata tersebut, namun dengan ada ujian yang Allah, aku mendapatkan pelajaran berharga. 

"Respect yourself first, then you will know how respect to the other" 

Alhamdulillah, karyaku di terbitkan salah satu Majalah pendidikan yang di kelola oleh salah satu Atase Indonesia di salah satu negara di timur tengah. 

Dan kini, aku telah menentukan jalanku, dan belajar "Ikhlas" melepaskan apa yang ada dibelakangku. Aku yakin apapun yang telah Allah ijinkan, disanalah aku menemukan bahwa pertolongan Allah selalu hadir. dalam suka dan dukaku.

Tinggal beberapa hari kedepan aku tidak lagi menjadi wanita kantoran, sedih memang, namun aku yakin rizki wanita tak hanya ada dari kantor, tapi lebih bagaimana dia bisa menjemput rizki dan ridha Allah. Bismillah dengan penaku, aku insyaAllah mendapatkan rizki yang jauh lebih barakah. aamiin