
Ada dua type pria yang tidak perlu di tunggu
Pertama pria yang meragukanmu dan pria yang tidak pernah memperjuangkanmu.
Sejujurnya traumatik akibat hubungan terakhir masih terasa, dan aku masih belajar untuk mengikhlaskannya.
Cup cup mengajarkanku, untuk mengikhlaskan dirinya - walau kadang ego berkata, comment sih gampang menjalani iku lo
Ikhlas iku koyok buang hajat nank kali, kau ra ngereken bah hajatmu di pangan iwak opo nyangkut nank endi opo maneh mikir
Ayah sudah memiliki seseorang untuk menjadi pendampingku, namun aku dengan halus menolak. Bukan karena tidak patuh namun lebih pada memperbaiki kualitas diriku yang tercabik-cabik karena kebodohanku sendiri. Ingin menyalahkan keadaan atau orang lain. Wait ... diriku di didik untuk tidak menyalahkan keadaan tapi bercermin, semua terjadi karena aku mengijinkannya.
Aku ingin melanjutkan hidupku, mengisi kekosongan hati karena kurang hati-hati
Jangan tanya padaku betapa pedihnya, karena kalau aku tahap "membenci" lukanya berarti sangat dalam.
Betapa luka yang menyiksamu jangan pernah kehilangan dirimu sendiri...
Karena itu aku ingin menyendiri ...
Jangan pernah mengatakan kau mengatakan ungkapan "aku mencintaimu Lillahi ta'ala" bila kau belum siap dengan konsekuensinya dan tak memahami arti besar di dalamnya
udahlah ...
He only human not an angel
Aku saat ini menyalahkan sikapnya, tapi bisa jadi dia lebih bermasalah daripada aku.
lebih sedih dari aku, lebih dari itu ... bisa jadi
back to Qur'an Fatir : 8 jangan membinasakan diri karena kesedihan akibat ulah "mereka"
No comments:
Post a Comment