Friday 3 May 2013

Wanita Di tepi Zaman

Dear Dee...

Dee... dulu aku sering bertanya siapakah jodohku nanti. Namun seiring berjalannya sang waktu banyak hal yang kulalui, aku berhadapan dengan sebuah realita bahwa bukan permasalah dengan siapa tapi lebih kepada bagaimana aku menghadapi semuanya.


Beberapa wanita hebat mengajarkan padaku, Jomblo itu nasib tapi single adalah pilihan. Ya... aku memilih single bukan karena tidak ingin menikah, tapi lebih menunggu pria yang tepat. Catet, Pria Tepat bukan pria yang sempurna karena ku sadar sepenuhnya kesempurnaan adalah milik Allah.Di antara kegalauan yang kurasakan dan kemungkinan besar juga dirasakan oleh saudari seiman yang belum menikah, aku di ingatkan tentang makna GALAU God Always Listening Always Understanding. Allah mendengar apa yang kita harapkan tapi Allah lebih memahami apa yang kita butuhkan. itulah sepenggal nasehat yang di katakan oleh hati kecilku.

Di antara penantian yang kuhadapi aku di ijinkan Allah untuk menjaga wali Allah yakni Bapakku. Dalam menjaga Bapak, jujur kesabaranku di uji, namun dalam ujian tersebut aku belajar, apa yang dikatakan sebagai manisnya Iman dan hidayah. saat menjaga Bapakku yang tidak lagi muda, seringkali aku belajar dalam diamnya beliau. Memang dia tak sehebat Bapak-bapak yang dimiliki teman-temanku, namun beliau adalah Bapak terbaik untukku. saat aku sendiri, merenung di pojok kamarku karena tak ada yang bisa ku ajak bicara kecuali hatiku. satu hal yang bisa kusimpulkan betapa besar kasih sayang orang tua kita kepada putra putrinya. Kenyataannya banyak pelatihan tentang menjadi Orang tua yang baik, namun pelatihan menjadi Anak yang baik bisa di katakan jarang atau setidaknya aku beliau pernah menemuinya.Dan aku bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut.

Berlahan dan pasti, aku menyiapkan diriku menjadi salah satu diantara golongan wanita di tepi zaman. yakni wanita yang jarang di temui namun karya dan kontribusinya dalam membangun kebaikan untuk menjadikan dunia menjadi lebih baik. sekarang aku belajar, mengumpulkan ilmu dan buku yang membangun konsep pemikiranku. karena dalam mindsetku, kelak aku akan mendampingi putra putriku untuk menjadi pemimpin yang kuat dan adil, aku sadar sepenuhnya. aku ingin mewariskan pada mereka ilmu bukan harta. karena ilmu adalah warisan para nabi. ilmu yang akan mengantarkan seorang hamba dekat dengan Rabb nya. dan dengan iman akan menyempurnakan kedekatan tersebut menjadi sebuah akhlak yang nyata.

Dan dengan dua kunci kehidupan, bismillah aku bisa
kuberitahu tigakunci kehidupanku. 
1. Bertakwa kepada Allah, maka Allah akan mengajarimu sedangkan 
2. CukupkanAllah dihatimu
3. Follow your heart and use your mind

Semoga bermanfaat


No comments:

Post a Comment